Senja di Yordania
Awan berarak, selimut senja
Angan waras ini mati disiksa
oleh sejuta rasa
tanpa tajuk, tanpa alibi
Rasa yang kian kumusuhi
seiring lenyapnya pagi
Langit kusam, kepulan asap
Menggapai daratan dengan nafas
tercekat
Yordania, aku tenggelam
Bersama genangan diksi
para pemilik hati
yang sengsara
Selepas pagi mendera pergi,
Siang datang mengganti tirai....
Perasaan ini, suatu kasmaran sunyi
Minggat lupakan teori
Demi singgah di hati imaji
Aku benci!
Benci arungmu yang kian terhuyung merampas anganku
Yordania, bisa-bisanya
Kau buat pendoa ini duduk
diam merana
sembari merangkai bingkaimu
menjadi sajak
Sajak-sajak tak bertulang
Sajak-sajak tak bersayap,
Yang jikalau kaudentangkan,
ia kan membisu,
Jikalau kausenyapkan,
dengan bodohnya ia 'kan menderu
Pabila sajakku mendekap rindu,
Rindu itu remuk redam dipeluk waktu,
Dan senja seketika ironis,
Penuh tentangmu
Sidoarjo, 16 Januari 2018
Ima.
Puisi ini dibuat ketika aku kelas 3 SMP, coba tebak tentang apa